DETAIL BERITA
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan kembali melaksanakan bimbingan teknis Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (Sister) kepada asesor atau penilai dosen dan kepada dosen di wilayah Kalimantan.
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar pada acara Bimtek yang dilaksanakan secara daring maupun luring di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (25/5) mengatakan, Bimtek ini sangat penting untuk dilaksanakan sebagai upaya menunjang peningkatan kualitas PTS di Kalimantan.
"Seharusnya Bimtek ini kami laksanakan secara bertahap secara bergantian di seluruh provinsi di Kalimantan, tetapi karena suatu hal, maka Bimtek kita laksanakan secara serentak dengan dipusatkan di Kalimantan Barat," katanya.
Menurut dia, Bimtek SISTER ini diharapkan menjadi salah satu sarana untuk bisa mendorong PTS di Kalimantan meraih akreditasi unggul.
"Saat ini, belum ada satu PTS pun di Kalimantan yang mendapatkan akreditasi unggul, kalaupun ada masih tahap prodi saja," katanya.
Hal itu terjadi, salah satunya karena sibuk dalam melaksanakan tugas, banyak dosen tidak memiliki kesempatan mengurus jabatan fungsionalnya.
Padahal jabatan fungsional dosen, sesuai jenjang karir hingga guru besar, dalam suatu kampus sangat penting, bukan hanya bagi dosen itu sendiri, tetapi juga sebagai syarat PTS mendapatkan akreditasi yang lebih baik.
Keberadaan program SISTER itu diharapkan dapat membantu para dosen memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan karir jenjang fungsionalnya, selain itu juga diharapkan bisa meringankan pertanggungjawaban setiap beban kerjanya melalui aplikasi yang telah disiapkan.
"Melalui program ini, kini seluruh informasi terkait kinerja dosen dan PTS sudah akan langsung terintegrasi," katanya.
Dengan program SISTER, memungkinkan setiap layanan saling terhubung sehingga akses portofolio dosen, data-data formal seperti aktivitas dosen, riwayat pengajaran, dan lainnya sudah terkoneksi.
Hal tersebut, kata Dr Muhammad Akbar, juga menjawab keluhan para dosen yang waktunya banyak tersita akibat banyaknya aplikasi yang dikembangkan.
"Sebelumnya, banyak dosen yang waktunya tersita karena harus mengisi banyak aplikasi, sehingga mengganggu penyiapan materi pengajaran dan akibatnya proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal," katanya.
Acara yang diikuti oleh para asesor seluruh Kalimantan tersebut menghadirkan tiga nara sumber berkompeten di bidangnya.
"Acara ini sangat penting, saya harap seluruh peserta bisa mengikuti dengan serius dan mengaplikasinya di tempat tugas masing-masing," ujar Dr Muhammad Akbar.
SISTER merupakan program dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang diluncurkan melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti. Aplikasi SISTER nantinya digunakan menjadi sumber sistem yang berisi portofolio para tenaga pendidik di Indonesia.