DETAIL BERITA
Balikpapan – Akademi Kebidanan (AKBID) Borneo Medistra Balikapapan secara gratis membuka Layanan Konsultasi Kesahatan Daring. Layanan Konsultasi tersebut ditujukan bagi masyarakat umum yang dikhususkan bagi Ibu hamil, ibu bersalin, ibu yang saat ini mempunyai bayi dan balita, ibu nifas.
Saat dihubungi LLDIKTI Wilayah XI pada Rabu (27/5), Direktur AKBID Borneo Medistra Balikapapan, Nila Trisna Yulianti, mengatakan bahwa layanan konsultasi ini yang dilatarbelakangi adanya kasus pasien positif Covid-19 yang tertular pada ibu dan bayi, ibu bersalin dan ibu hamil.
“Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu yg punya bayi, ibu nifas merasa memiliki kecemasan yang tinggi. Kecemasan ini tentunya bisa menurunkan daya tahan tubuh ibu dan bisa memperburuk kesehatan pada ibu dan bayi, tentunya ini akan berdampak sekali,” ucap Nila Trisna
Ia juga menjelasakan bahwa AKBID Borneo Medistra Balikapapan merupakan perguruan tinggi kesehatan swasta satu-satunya di Kota Balikpapan. Sehingga ini merupakan tanggung jawab perguruan tingginya untuk mengambil peran dalam mengendalikan kasus penularan Covid-19 terutama tingkat kecemasan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu yang punya bayi.
“Jika kita bisa membuka atau melayani masyarakat secara online atau daring. Kita dapat mengedukasi masyarakat tersebut tentang pentingnya menjaga kesehatan dalam situasi seperti ini. Apalgi kondisi saat ini sangat berbeda bagi ibu hamil atau ibu bersalin atau ibu nifas. Layanan ini akan membantu mengurangi rasa cemas yang berlebihan. Jika kita bisa mengurangi atau menekan rasa cemas tersebut Insya Allah ibu tersebut akan sehat dan bayi pun sehat karena ini akan sangat berdampak pada sistem imunitas mereka,” jelas Nila Trisna
Dalam situasi Pandemi Covid-19 di Kota Balikpapan seperti saat ini, Nila Trisna memaklumi munculnya rasa cemas yang dialami oleh masyarakat terkhusus oleh ibu hamil. Ia mengatakan bahwa rasa cemas yang dialami seseorang merupakan respon yang normal dari tubuh manusia saat mengalami kondisi yang tidak biasa.
“Cemas itu tidak selalu buruk. Cemas adalah sinyal dari tubuh kita bahwa ada suatu yang tidak wajar atau suatu bahaya yang sedang mengancam, mengintai atau mendekati. Sebenarnya cemas itu dalam level yang normal justru sehat karena berarti kita diingatkan. Kondisi pandemik Covid-19 ini intinya mengancam. Sebenarnya di saat seperti ini cemas cukup wajar. Namun, ada beberapa orang yang meresponnya secara berlebihan,” ujarnya.
Pada saat situasi krisis atau pada pandemik ini tentu tingkat kecemasan masing-masing orang akan berbeda-beda. Ada yang memiliki rasa kecemasan secara normal, namun ada pula orang yang memiliki cemas secara berlebihan.
“Saya khawatir apabila kecemasan seseorang melebihi batas wajar khususnya pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas atau ibu yang memiliki bayi, mereka akan terganggu dengan kecemasannya dan berakibat pada ketidakmampuan dirinya berpikir secara rasional dan tentunya akan menurukan imunitasnya. Padahal, dalam kondisi ini baik saat hamil, bersalin, nifas dan menyusui mereka harus bisa mengendalikan rasa cemasnya agar tetap sehat,” ungkapnya
Layanan konsultasi kesehatan yang dibuka pada 15 Mei 2020 ini cukup menarik perhatian masyarakat, terbukti sudah sekitar 10 orang yang melakukan konsultasi via daring dan via telepon.
“Layanan konsultasi kesehatan ini kami fokuskan pada pengelolaan cemas dalam kehamilan, persalinan,bbl, dan nifas pada masa pandemic Covid-19. Masyarakat menggunakan layanan ini secara gratis dengan menghubungi narahubung melalui WhatsApp. Adapun narahubungnya yakni Dewi Ari dengan nomor hp 0853 32069466 dan Nila trisna, 0812 5888 5178. Informasi ini juga dapat diakses pada media sosial kami, AKBID Borneo Medistra Balikapapan,” jelas Direktur PTS Kesehatan ini.
Diakhir wawancaranya, Nila Trisna mengatakan bahwa Layanan Konsultasi Kesehatan Daring akan terus berjalan hingga kondisi pasca pandemi Covid-19. “Kemungkinan besar layanan ini rencananya sampai pendemi Covid-19 ini berakhir akan terus dibuka dan melayani masyarakat sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian pada masyarakat perguruan tinggi kesehatan,” tutup Nila Trisna.
Humas LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan