DETAIL BERITA
BALIKPAPAN- Haru dan bahagia bercampur aduk walaupun masih dalam situasi Corona Virus Disease (Covid -19).
Seperti yang tergambar pada raut wajah 92 mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi (STT Migas) Balikpapan yang mengikuti Yudisium Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 secara online.
Digelar di ruang Rektorat STT Migas Balikpapan, yudisium yang digelar dihadapan Ketua Senat, pimpinan kampus hingga para dosen. Yudisium secara online tersebut dilaksanakan menggunakan aplikasi webex meeting, Sabtu (18/4) yang lalu
Ketua STT Migas Balikpapan, Lukman mengatakan, bagaimana tidak terharu. Biasanya yudisium di tahun - tahun sebelumnya dilakukan disebuah ruangan. Dengan dihadiri para yudisiawan, perwakilan orang tua dan disaksikan para dosen hingga pimpinan kampus.
"Mungkin, STT Migas menjadi kampus pertama di Balikpapan khususnya Kalimantan yang menggelar prosesi yudisium secara online," kata Lukman.
Biar begitu, Lanjut Lukman, 92 mahasiswa STT Migas yang tergabung dari Yudisium Strata Satu (S1) Prodi Teknik Perminyakan, Yudisium Diploma Tiga (D3) Prodi Teknik Instumentasi Elektronika Migas (TIEM), Yudisium Diploma Tiga (D3) Prodi Teknik Pengolahan Migas (TPM) tetap antusias dalam yudisium semester ganjil di tengah wabah ini.
Selain itu, yudisium ini merupakan bagian daripada kewajiban STT Migas Balikpapan dalam memberikan informasi kepada mahasiswa tentang kegiatan atau aktivitas di kampusnya. Bahwasanya mereka sudah pantas untuk menyandang gelar sarjana.
"Sedih sekali rasanya. Dengan kondisi seperti ini, anak - anak saya yang seharusnya bisa merayakan kegembiraannya terhalang dengan situasi ini," ujarnya dengan nada sedih.
Sementara itu, Ketua Senat Yudisium STT Migas Balikpapan, Muhammad Saleh, menambahkan, walaupun kami para dosen dan mahasiswa di tempat yang berjauhan tetap dapat melaksanakan yudisium ini sesuai dengan jadwal dan lancar.
Ia juga berharap ke - 92 mahasiswa yang telah di yudisium, semoga mereka semua bisa berkiprah di dunia kerja.
"Dan memang pada saat ini banyak kesempatan kerja terutama proyek RDMP Balikpapan yang membutuhkan banyak tenaga kerja perminyakan yang sudah siap," pungkas Saleh.
Diketahui, dalam yudisium semester ganjil itu, Dita Septariany, dari Prodi Teknik Perminyakan S1 meraih IPK tertinggi dengan nilai 3.63. Disusul Mohammad Muzanni dari D3 TIEM dengan IPK 3.41 serta Hendrik Mangape dari D3 TPM dengan IPK 3.18.
Informasi disampaikan Oleh : Humas STT Migas Balikpapan
Disunting dan Diedit Oleh : Humas LLDIKTI Wilayah XI