DETAIL BERITA
Dalam rangka menyambut era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 STMIK Palangkaraya menggelar seminar nasional yang bertemakan “Peran Pemuda Dalam Membangun dan Memelihara Kalimantan Tengah di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Berlandaskan Falsafah Huma Betang” Selasa, 22 Oktober 2019 bertempat di gedung Aula STMIK Palangkaraya Jl. G. Obos No. 114 Palangka Raya. Seminar ini diadakan, dilatarbelakangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini begitu cepat dan pesat. Seperti halnya kemajuan di bidang teknologi informasi, sehingga membuat sebagian besar orang dapat berkomunikasi, bahkan melihat apa saja melalui jaringan internet tanpa batas.
Hadir sebagai narasumber, Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Dr. Agustin Teras Narang, S.H. dan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D.
Dalam paparannya, Bapak Dr. Agustin Teras Narang, S.H. menyampaikan bahwa Kemajuan teknologi dalam waktu singkat mengubah banyak hal, baik ekonomi, sosial bahkan budaya masyarakat. Beliau mengajak para generasi muda khususnya pendidikan tinggi untuk bersiap menghadapi revolusi indostri 4.0. “Tentu saja, dibalik dari revolusi industri 4.0 ini banyak tantangan yang mesti diantisipasi. Terutama menyangkut dampaknya pada pengurangan lapangan kerja karena segala sesuatunya sudah mulai memakai konsep automatisasi. Dunia kampus terutama dengan kondisi ini tak lagi serta merta hanya bisa menjual akreditasi sebagai pemikat calon mahasiswa. Namun juga mesti mampu meyakinkan bahwa mereka mampu menghantarkan lulusan mereka ke dunia kerja yang berubah dengan hadirnya teknologi muktahir.”
Narasumber kedua, Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D. atau yang sering di sapa Prof. Ucok ini mengungkapkan bahwa setiap manusia harus mampu meningkatkan kualitas dirinya, bukan hanya kepintaran, tetapi juga tergantung pada kemauan untuk survive dan mengembangkan diri, contohnya orang yang bisa beradaptasi dengan perubahan. “Orang-orang yang akan survive di era digital seperti saat ini bukanlah orang-orang yang kuat atau yang paling pintar, melainkan orang-orang yang mampu beradaptasi”.
Menyambung apa yang disampaikan oleh Bapak Agustin Teras Narang, Prof. Ucok mengatakan bahwa perguruan tinggi mulai menerapkan sistem belajar mengajar yang mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa. Lulusan di tuntut menguasai literasi digital, literasi teknologi dan literasi bermasyarakat. Lulusan perguruan tinggi juga harus mempunyai jiwa entrepreneurship, kepemimpinan serta mampu bekerjasama dengan baik.
Sementara itu, Ketua STMIK Palangkaraya, Suparno, M.Kom. mengajak para mahasiswa dan pemuda yang mengikuti seminar, dapat benar-benar memahami apa yang disampaikan para narasumber terkait revolusi industri 4.0. “Dengan kemajuan teknologi informasi di era revolusi industri 4.0, kita harus mampu menguasai teknologi, bukan sebaliknya. Mahasiswa harus dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk pendidikan”.
Berita disadur dari Release Humas STMIK Palangka Raya