DETAIL BERITA
Ilmuwan diaspora Indonesia ialah masyarakat Indonesia yang menetap dan bekerja diluar negeri yang sangat mencintai Negara Indonesia. Mereka memiliki pengalaman yang dapat dibagikan untuk pengembangan dan peningkatan mutu perguruan tinggi di Indonesia.Pengalaman dari ilmuwan Diaspora ini baik pada saat bekerja di institusi riset dan pendidikan tinggi diluar negeri sangat kita perlukan, demikian ungkap Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI ) Wilayah XI Kalimantan, Prof Udiansyah.
"Kemenristekdikti mengundang para Diaspora Indonesia untuk membagikan pengalaman kepada kita khususnya dalam pengembangan dan peningkatan mutu perguruan tinggi. Tentunya dalam hal apa saja yang menjadi peluang kita untuk meningkatkan kerja sama internasional," ujar Kepala LLDIKTI Wilayah XI pada Rabu (21/8) di Kantor LLDIKTI Wilayah XI, Banjarmasin pada saat membuka pertemuan Diaspora dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Kalimantan Selatan.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa pentingnya kerja sama luar negeri dalam penilaian Akreditasi dan Klasterisasi.
"Kerja sama luar negeri sangat penting untuk penilaian akreditasi dan institusi, dan syarat mutlak untuk terakreditasi A atau unggul," tambah Prof Udiansyah.
Kemudian Ia melanjutkan dengan memperkenalkan Diaspora Indonesia yang menjadi narasumber utama dalam pertemuan ini yaitu Dr Muhammad Roil Bilad, berasal dari Universiti Teknologi Petronas Malaysia.
"Saya perkenalkan kepada Bapak Ibu, Dr Muhammad Roil Bilad dari Universiti Teknologi Petronas Malaysia. Beliau merupakan Ilmuwan Diaspora yang sudah lama menetap dan bekerja di Malaysia. Kebetulan sekali beliau bisa berhadir untuk bertemu Bapak Ibu Pimpinan PTS se Kalimantan Selatan untuk berbagi pengalaman dan memberikan gambaran peluang apa saja yang kita bisa lakukan untuk mengingkatkan mutu perguruan tinggi," ungkap Prof Udiansyah.
Pada kesempatan ini, Dr Muhammad Roil Bilad mengungkapkan bahwa Kemenristekdikti telah mengidentikasi potensi dan memanfaatkan Diaspora.
"Ada 98 diaspora dari 26 negara yang mengikuti kegiatan Kemenristekdikti. Negara-negara besar seperti China dan Amerika sangat menggali potensi Diaspora untuk membantu membangun negaranya," ungkap Dr Muhammad Roil Bilad
Ia menjelaskan bahwa untuk membangun kerja sama luar negeri bisa memanfaatkan Diaspora Indonesia. Hal ini dikarenakan kerja sama internasional akan berpengaruh pada akademik, reputasi alumni, penelitian dan penelitian internasional tentunya yang akan bermuara pada reputasi dan akreditasi.
"Diaspora ini sangat powerfull, bapak ibu bisa memanfaatkan Diaspora untuk membangun networking di luar negeri. Bapak Ibu bisa akses laman diaspora.ristekdikti.go.id untuk mencari Diaspora yang sesuai dengan bidang keilmuan perguruan tinggi apa yang ingin dibangun networking di luar negeri, " ujar Dr Muhammad Roil Bilad
Lebih jauh lagi ia menjelaskan bahwa kerja sama perguruan tinggi baik di Indonesia maupun di luar negeri ingin mempunyai networking internasional. Dalam hal kerja sama ini ia membeberkan ada beberapa yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi yaitu student mobility, staff mobility, student exchange programme, beasiswa, dan research.
"Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi terkait dengan kerja sama intersional yaitu Student mobility, staff mobility, student exchange programme, beasiswa dan research dapat dilakukan untuk mengingkatkan mutu, menambah skor akreditasi, memperkaya pengetahuan dan banyak tujuan yang ingin dicapai. Misal saja seperti staff mobility ini akan memberikan 2 kredit yaitu kredit point bagi institusinya dan kredit point bagi dosen yang dikirimkan ke perguruan tinggi luar negeri," ungkap Diaspora ini.
Ia juga mengingatkan kepada perguruan tinggi bahwa sebelum melakukan MoU kepada perguruan tinggi di luar negeri. Hendakanya PT sudah menyusun program – program apa saja yang akan dilakukan dalam merealiasasikan MoU tersebut.
"Yang paling mudah dalam program kerja sama luar negeri adalah mobility baik student mobility atau staff mobility yang bisa kita sebut juga dengan summer course. Hal ini untuk merealiasikan apa yang telah di MoU kan," Ujar Dr Muhammad Roil Bilad.
Humas LLDIKTI Wilayah XI
Sub TU dan BMN
LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan